Sejarah Stasiun Kereta Api Bandung
Stasiun Kereta Api Bandung merupakan salah satu stasiun kereta api tertua di Indonesia. Stasiun ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia.
Stasiun Kereta Api Bandung mulai dibangun pada tahun 1884 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pembangunan stasiun ini dilakukan untuk menghubungkan kota Bandung dengan kota-kota lain di Jawa Barat dan sekitarnya. Stasiun ini resmi diresmikan pada tanggal 22 September 1884 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, Jhr. Mr. FWT van Dedem.
Sejak dibangun, Stasiun Kereta Api Bandung mengalami berbagai perubahan dan renovasi. Pada tahun 1925, stasiun ini mengalami renovasi besar-besaran yang dilakukan oleh arsitek terkenal dari Belanda, Prof. Ir. J. van Goudoever. Renovasi ini membuat bangunan stasiun menjadi lebih megah dan modern.
Selama masa penjajahan Jepang, Stasiun Kereta Api Bandung juga mengalami berbagai perubahan. Stasiun ini digunakan oleh Jepang sebagai pusat transportasi dan komunikasi untuk kepentingan militer mereka. Setelah kemerdekaan Indonesia, stasiun ini tetap beroperasi sebagai salah satu stasiun kereta api terpenting di Jawa Barat.
Hingga kini, Stasiun Kereta Api Bandung masih aktif melayani ribuan penumpang setiap harinya. Stasiun ini juga menjadi salah satu ikon kota Bandung yang menjadi tempat favorit bagi para wisatawan untuk berfoto dan menikmati arsitektur bangunannya yang klasik dan megah.
Dengan sejarahnya yang panjang dan kaya, Stasiun Kereta Api Bandung menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah perkeretaapian di Indonesia. Stasiun ini juga menjadi bukti keberhasilan pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia yang telah berkembang pesat sejak zaman kolonial hingga saat ini.