Ini dampak psikologis pada anak usai jadi korban kekerasan

Kekerasan terhadap anak merupakan salah satu masalah serius yang mengancam generasi masa depan. Selain memberikan dampak fisik yang nyata, kekerasan juga dapat memberikan dampak psikologis yang sangat besar pada anak yang menjadi korban. Dampak psikologis ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan mempengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan.

Salah satu dampak psikologis yang paling umum pada anak yang menjadi korban kekerasan adalah trauma. Trauma ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari kecemasan, ketakutan, hingga gangguan tidur dan makan. Anak yang mengalami trauma akibat kekerasan juga dapat mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, kesulitan dalam mengendalikan emosi, dan juga kesulitan dalam belajar di sekolah.

Selain trauma, anak yang menjadi korban kekerasan juga dapat mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma. Gangguan mental ini dapat menghambat perkembangan anak dan juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak di masa depan.

Selain itu, anak yang menjadi korban kekerasan juga dapat mengalami penurunan harga diri dan rasa percaya diri yang rendah. Mereka mungkin merasa bersalah atas apa yang terjadi pada mereka dan merasa bahwa mereka tidak berharga. Hal ini dapat berdampak pada hubungan sosial anak dengan orang lain dan juga dapat menghambat perkembangan kepribadian anak.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk melindungi anak-anak dari kekerasan dan memberikan perlindungan yang cukup bagi mereka. Selain itu, kita juga harus memberikan dukungan psikologis yang memadai bagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan agar mereka dapat pulih dari dampak psikologis yang mereka alami. Hanya dengan perlindungan dan dukungan yang cukup, kita dapat mencegah dampak psikologis yang serius pada anak usai menjadi korban kekerasan.