Diabetes pada usia muda dapat meningkatkan risiko demensia

Diabetes pada usia muda dapat meningkatkan risiko demensia

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering kali dianggap sepele oleh sebagian orang, padahal penyakit ini dapat membawa dampak serius bagi kesehatan seseorang. Salah satu risiko yang dapat ditimbulkan dari diabetes adalah kemungkinan terkena demensia.

Demensia merupakan penyakit yang menyerang otak dan menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif seseorang, seperti daya ingat, pemahaman, dan berpikir. Penyakit ini sering kali dihubungkan dengan faktor usia lanjut, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa diabetes pada usia muda juga dapat meningkatkan risiko terkena demensia.

Studi yang dilakukan oleh para ahli kesehatan menemukan bahwa penderita diabetes pada usia muda memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami demensia dibandingkan dengan orang yang tidak menderita diabetes. Hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada pembuluh darah dan saraf akibat tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes.

Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan inflamasi dan stres oksidatif pada otak, yang dapat merusak sel-sel saraf dan mengganggu fungsi kognitif. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darahnya tetap terkontrol dengan baik melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan mengikuti rekomendasi dari dokter.

Untuk mencegah risiko terkena demensia, penderita diabetes juga disarankan untuk menghindari faktor risiko lainnya, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengikuti pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter.

Dengan menjaga kadar gula darah tetap terkontrol dan mengadopsi gaya hidup sehat, penderita diabetes dapat mengurangi risiko terkena demensia. Penting untuk menyadari bahwa diabetes bukanlah penyakit ringan dan dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan, termasuk risiko terkena demensia. Oleh karena itu, jangan anggap remeh penyakit ini dan segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.