Dokter paparkan tata laksana penanganan pasien osteoporosis

Osteoporosis merupakan suatu kondisi yang seringkali terjadi pada orang lanjut usia. Kondisi ini ditandai dengan penurunan kepadatan tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Oleh karena itu, penanganan yang tepat sangatlah penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Dokter spesialis ortopedi, dr. Andika, menjelaskan tata laksana penanganan pasien osteoporosis yang perlu diperhatikan. Menurut dr. Andika, penanganan osteoporosis terdiri dari beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Penanganan medis: Untuk mengatasi osteoporosis, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan yang dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Obat-obatan tersebut biasanya berupa suplemen kalsium dan vitamin D, bisfosfonat, hormon terapi, atau terapi hormon biologis.

2. Pola makan sehat: Selain mengonsumsi obat-obatan, pasien juga perlu memperhatikan pola makan sehat untuk menjaga kesehatan tulang. Konsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D, seperti susu, ikan salmon, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan, sangat dianjurkan untuk menjaga kepadatan tulang.

3. Aktivitas fisik: Melakukan aktivitas fisik secara teratur juga sangat penting untuk menguatkan tulang dan mencegah osteoporosis. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda dapat membantu memperkuat otot dan tulang sehingga risiko patah tulang dapat dikurangi.

4. Pemeriksaan rutin: Pasien osteoporosis juga perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau perkembangan kondisinya. Melalui pemeriksaan tersebut, dokter dapat mengevaluasi efektivitas pengobatan dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien.

Dokter Andika juga menekankan pentingnya pencegahan osteoporosis dengan gaya hidup sehat, seperti menghindari merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan menjaga berat badan ideal. Dengan melakukan perubahan gaya hidup yang sehat dan mengikuti tata laksana penanganan osteoporosis yang tepat, pasien dapat mengurangi risiko patah tulang dan meningkatkan kualitas hidup mereka.