Minuman dengan pemanis buatan telah menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin mengurangi asupan gula dalam minuman mereka. Namun, sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa konsumsi minuman dengan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko gangguan denyut jantung.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation: Arrhythmia and Electrophysiology menemukan bahwa konsumsi minuman yang mengandung pemanis buatan seperti aspartam dan sukralosa dapat meningkatkan risiko gangguan denyut jantung yang dikenal sebagai aritmia. Aritmia adalah kondisi di mana denyut jantung menjadi tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat.
Studi ini melibatkan lebih dari 100.000 orang dewasa yang diikuti selama lebih dari 10 tahun. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi minuman dengan pemanis buatan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami aritmia dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi minuman tersebut.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsumsi minuman dengan pemanis buatan juga dapat meningkatkan risiko gangguan ritme jantung yang lebih serius, seperti fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium adalah kondisi di mana bagian atas jantung berdetak tidak teratur dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke.
Meskipun studi ini belum dapat menetapkan hubungan sebab-akibat antara konsumsi minuman dengan pemanis buatan dan gangguan denyut jantung, namun hasil penelitian ini memberikan peringatan penting bagi mereka yang sering mengonsumsi minuman tersebut.
Sebagai gantinya, disarankan untuk mengurangi konsumsi minuman dengan pemanis buatan dan lebih memilih minuman alami seperti air putih, teh tanpa gula, atau jus buah segar. Selain itu, penting juga untuk menjaga pola makan yang seimbang dan aktif secara fisik untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah gangguan denyut jantung.
Dengan demikian, kesadaran akan risiko konsumsi minuman dengan pemanis buatan perlu ditingkatkan agar dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah terjadinya gangguan denyut jantung yang berpotensi fatal. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua untuk menjaga kesehatan jantung kita.